Rabu, 19 Januari 2011

Hipocrates bapak ilmu kedokteran

        Sebelum masa Hiprocrates, orang2 menganggap bahwa berbagai penyakit itu ditimbulkan oleh para dewa2 yang jahat atau dengki. Para tabib yang sangat di-puja2 pada saat itu bagaikan pendeta, dan para tabib ini yang setiap harinya mengobati para pasiennya dengan cara yang mungkin dalam ilmu kedokteran sangat sekali tidak masik akal. dan pasiennya disembuhkan hanya dengan melalui iman tanpa melalui pengobatan2 secara ilmu kedokteran.
Itupun kalau sembuh. Hingga pada suatu masa Hiprocrates dan para pengikutnya datang untuk mengubah semua anggapan itu. Hipocrates tahu bahwa penyakit adalah suatu proses ilmiah, tabib seharusnya bukan pendeta atau orang yang sakti, tetapi harus orang yang mempunyai ilmu pengetahuan. Mereka harus mempelajari berbagai penyakit secara ilmiah. Hipocrates pernah menulis tentang penyakit yang disebut penyakit keramat. Menurut pendapat Hipocrates bahwa penyakit yang disebut keramat itu adalah penyakit epilepsi atau penyakit ayan yang tidak ada istimewanya, tidak lebih keramat dari penyakit2 yang lainnya, penyakit itu mempunyai sebab alamiah, karena tanpa ilmu pengetahuan ilmiah mereka tidak akan mengerti apa penyakit ayan yang di keramatkan itu sebenarnya. Pahamilah penyakit2 itu, maka anda akan bisa menyembuhkannya.
      Hipocrates dilahirkan di pulau Cos, sebuah pulau yang termasuk wilayah Yunani. Keluarganya termasuk keturunan kaum tabib yang memuja dewa ketabiban orang2 Yunani. D i pulau Cos memang merupakan suatu wilayah yang dikenal banyak bermukim para tabib-tabib. Hipocrates belajar hingga ketempat yang jauh seperti Mesir, dan dia mengajarkan ilmu medisnya diberbagai tempat termasuk Athena, D an akhirnya Hipocrates kembali ke pulau Cos dan membangun sekolah kedokteran yang termasyhur. 
     Lebih dari seratus tahun setelah Hipocrates meninggal, seorang Firaun Mesir pecinta buku pengetahuan, Ptolemy Soter [323-285 s.M,] ingin mengumpulkan tulisan-tulisan Hipocrates. Umtuk memenuhi keinginannya, ia kemudian menyewa beberapa orang cendekiawan. Mereka telah memasukkan kedalam kumpulan itu sejumlah buku yang sama sekali bukan tulisan Hipocrates. Bahkan sumpah Hipocrates yang terkenal itu mungkin bukan tulisan Hipocrates. Kini mahasiswa-mahasiswa kedokteran di berbagai negara masih meneruskan kebiasaan mengucapkan sumpah itu sebagai ungkapan tekad mereka untuk bekerja dengan se-baik2 nya dalam mengobati dan sekaligus senantiasa berkelakuan baik dalam melayanni pasiennya.

0 komentar:

Posting Komentar