Rabu, 19 Januari 2011

Bermain dengan gabus


Banyak sebagian orang menganggap bahwa sampah yang bernama gabus mungkin akan dibuang saja saking nggak kepakainya, apalagi kalau sudah terlalau banyak, sampah gabus akan memenuhi ruangan dan memang akan banyak memakan tempat. Dengan begitu penangannannya akan menjadi sulit, paling cara termudah untuk memusnahkan sampah gabus mungkin dengan membakar, namun itu berisiko dan mengundang kebakaran.
Sampah gabus memang dimana-mana bahkan membeli peralatan electro apapun bentuknya pasti didalamnya ada gabus sebagai pengaman barang, mungkin cuman barangnya saja yang diambil namun gabusnya akan dibuang. Di tempat pembuangan akhir sampah, disungai bahkan ditempat loakan barang, gabus sangat gampang sekali diketemukan, bahkan tempat buahpun sekarang dikemas didalam gabus. Jadi sampah gabus memang gampang sekali diketemukan dimana mana. Dengan begitu sungguh sangat sayang apabila sampah gabus tidak dimanfaatkan dengan membuat sesuatu yang ada gunanya minimal bermanfaat.

Mengapa harus gabus yang saya bicarakan bukan yang lain, karena gabus sangat mudah didapatkan, bobotnya sangat ringan dan cara penanganannyapun tidak terlalu sulit apabila dibentuk model apapun, apalagi gabus bertekstur lunak sangat gampang dibuat pola tertentu umpamanya hanya dengan sebilah pisau, yang penting apabila ditangan seorang yang ahli, gabus yang tadinya berada ditempat sampah tersebut, mungkin akan berubah menjadi suatu karya seni yang sangat indah dan bagus yang mungkin mempunyai nilai jual tinggi apabila dipasarkan.

Dengan gabus saya akan mencoba mengajak anda membuat satu atau beberapa model replika pohon, umpama saja pohon pisang. Saya pilih pohon pisang karena pohon pisang memiliki tingkat pengerjaan yang lumayan agak sulit dengan banyak memiliki bagian2 ranting, dan gerombolan pisang beserta ontongnya, yang nantinya kalau sudah jadi secara keseluruhannya akan menjelma menjadi replika pohon pisang yang sangat enak bila dipandang.

Bahan utama yang akan digunakan untuk membuat replika pohon pisang adalah gabus, kertas manila, curter, gunting, tang dan lem fox, mengapa harus lem fox? karena lem ini sangat efeisen bila digunakan pada kertas dan gabus, bahkan untuk mengelem kawat sekalipun lem ini bisa diandalkan.Selanjutnya disiapkan juga kawat dengan ukuran seperempat dan satu dim dengan panjang masing2 15 meter, Untuk kertas gunakan saja karton manila dengan ukuran agak tipis [saya menggunakan kertas manila yang standart]. Cat tembok berwarna putih cat agra berwarna hijau dan coklat muda.

Taraf awal siapkan duhulu gabus dengan ukuran panjang 20cm lebar 5cm buat bentuk bulat memanjang, bentuk ini nantinya digunakan sebagai badan pisang. siapkan juga papan kayu lebar 10cm dengan ketebalan 2cm, papan ini nantinya akan berfungsi sebagai penopang badan pisang agar bisa berdiri. Siapkan kawat sepanjang 25cm tusukkan dibagian bawah badan pisang, bor sebanyak 2 kali pas di-tengah2 papan kayu, masukkan kedua ujung kawat ke masing2 lubang bor, kemudian satukan kedua ujungnya dengan tang dan ulir hingga antara badan pisang dan papan kayu jadi menyatu dan badan pisang bisa berdiri tegak, lem sisi2 ujungnya. Selanjutnya siapkan kertas manila ukur panjang 30cm lebar 5cm lipat jadi dua, dari hasil lipatan tadi, gambar daun pisang lalu gunting mengikuti gambar setelah jadi, pada lipatan yang di-tengah2 dilem, sekaligus siapkan juga kawat seukuran 35cm tempelkan pada lipatan yang dilem biarkan semuanya sampai kering. Daun pisang sudah jadi.

Taraf selanjutnya siapkan gabus dengan ukuran lebar 2cm panjang 6cm, siapkan juga kawat dengan panjang 10cm, tusuk gabus dengan kawat hingga tembus memanjang, dengan curter bentuk gabus tadi menyerupai ranting daun pisang kemudian haluskan dengan amplas. Satukan daun dan ranting tadi hingga menjadi bentuk daun pisang yang utuh dengan cara dilem, buat daun dan ranting ini sebanyak 12 buah. Kemudian kita membuat dompolan pisangnya. Potong gabus dengan ukuran panjang 4cm lebar 2cm sebanyak lima puluh potongan, dari satu potongan bentuk menjadi buah pisang setelah ke limapuluh potongan jadi buah pisang, haluskan dengan ampelas.

Kini kita membuat umbi dompol pisang. Potong gabus sepanjang 6cm sebanyak 8 potongan, dari delapan potongan tadi masing2 bentuk dengan curter menjadi delapan umbi dompol pisang. Setelah jadi, haluskan dan satukan setiap umbi dompol dengan 6 buah pisang pada setiap umbinya < lihat gambar > . Sekarang kita mempunyai 8 umbi beserta dompolan buah pisangnya. Selanjutnya kita akan membuat tangkai buah dan ontong pisang. Potong kembali gabus sepanjang 25cm lebar 3cm dan siapkan juga kawat sepanjang 35cm, tusukan kawat pas di-tengah2 gabus dorong hingga tembus memanjang keseberang ujung yang lain, dengan curter bentuk gabus tadi menjadi bulat memanjang hingga tinggal berdiameter 2cm, setelah jadi haluskan dan bengkokkan sekarang isikan tangkai dengan kedelapan umbi buah pisang, yang terakhir sekarang kita membuat ontong pisang, Persiapkan gabus sepanjang 8cm lebar 4cm dengan curter bentuk gabus menjadi ontong pisang < lihat gambar > setelah jadi haluskan dan tempelkan ke tangkai paling bawah.

Kita kembali ke badan pisang. Ambil daun pisang dan satu persatu susun ke badan pisang hingga ke12 daun pisang terpasang memutar sesuai dengan urutan, kemudian pasang juga tangkai buah dan ontong pisang hingga setelah terpasang sempurna, maka taraf pengerjaan pohon pisang sudah selesai. Tinggal memberi warna yang paling sedikit warna pohon pisang akan disesuaikan dengan warna asli pohonnya. Masalah pewarnaan tinggal anda sendiri yang menentukan. Selamat mencoba, semoga bermanfaat.

0 komentar:

Posting Komentar