Kamis, 07 Juli 2011

INFEKSI SALURAN KEMIH

Seorang pria masuk ruang praktek dengan wajah meringis menahan sakit, memegangi
perut bagian samping sambil merintih. Kerabatnya memapah lalu membantunya naik ke
tempat tidur periksa.
Menurut penuturan sang istri, sebelum ini suaminya mengeluh anyang-anyangen
(bhs jawa, artinya: kencing sedikit-sedikit dan sering) disertai rasa nyeri (dysuri)
saat kencing terutama pada akhir kencing. Kencing serasa tidak tuntas, dikencingkencingkantetap terasaada sisa. Awalnyatidak begitudirasakan,lantaran dianggap biasa,hanyadiikatkaret pada jempol kakinya.(kabar daritetangga) Sedang
enak-enaknya nonton TV, tiba-tiba perut terasa sakit luar biasa hingga serasa tembus ke pinggang. Kencing tidak lancar, sedikit-sedikit mau kencing dan nyeri. Keringat
dingin bercucuran, air mata ikut meleleh saking sakitnya.


Episode 2:

Seorang wanita dipapah 2 orang kerabatnya sembari memegang erat perutnya. Badan
agak terbongkok, pucat, wajah memelas menahan sakit, seakan berkata: "cepat tolongin dong !".
Menurut penuturannya: perut terasa kaku dan nyeri, makin lama makin nyeri serasa
tembus, disertai anyang-anyangen (bhs jawa, artinya: kencing sedikit-sedikit dan
sering). Pokoknya ™ nyeri sekali, sulit digambarkan saking nyerinya. Tak ayal,
keringat dingin keluar, air matapun berlinang.
Kencing tidak lancar, kadang nyeri, kadang tidak.
Ilustrasi di atas dialami oleh seseorang saat menderita: Infeksi Saluran Kemih (ISK).
Pada umumnya orang awam mengidentifikasi sebagai penyakit Ginjal. Nggak salah-salah
amat sih, hanya perlu sedikit pelurusan.
Masa sih segitu menderitanya ? Jawabannya beragam. Ada yang tidak sesakit gambaran
di atas, ada pula yang mirip-mirip episode di atas. Konon nyerinya seperti saat melahirkan.
Ada lho yang sampai terguling-guling, merangkak menahan rasa nyeri alang kepalang.
cakmoki, Palaran-Samarinda, 2007
Tindakan awal
INFEKSI SALURAN KEMIH ... 4
Menghadapi kondisi seperti di atas, diperlukan tindakan cepat dan kepekaan klinis
seorang dokter. Jika yakin infeksi saluran kencing (kemih) berdasarkan wawancara dan pemeriksaan fisik, maka tindakan awal adalah menanggulangi penderitaan pasien dengan injeksi analgetik (pereda nyeri) dan antispasmodik (mengurangi ketegangan otot polos, misalnya: saluran kencing, saluran cerna) Bukannya periksa laboratorium, rontgen atau USG ?

PENGERTIAN

Infeksi Saluran Kemih adalah adanya infeksi oleh mikro-organisme dalam saluran kemih.
Mikro-organisme sebagai penyebab ISK kebanyakan bakteri aerob. Selain itu ISK dapat
disebabkan oleh virus dan jamur.
ISK tidak pandang bulu, dapat menimpa semua umur, pria maupun wanita. Angka
kesakitan pada wanita lebih banyak dibanding pria. Proporsinya variatif, tidak ada angka
pasti yang menyatakan perbandingan antara wanita dan pria selain disebutkan bahwa
wanita lebih banyak menderita ISK daripada pria.
Hal ini dapat dipahami mengingat saluran kencing wanita bagian bawah dihuni bakteri
yang makin kurang jumlahnya ke arah kandung kemih.
David S Howes, MD (University of Chicago, 2005) memperkirakan sekitar 20% wanita
mengalami masalah saluran kemih selama hidupnya.
Keberhasilan penatalaksanaan ISK bergantung kepada pemeriksaan dini para penderita,
penilaian laboratorium, ketepatan pemilihan jenis antimikroba (termasuk dosis dan lama
pemberian), faktor kondisi penderita dan follow up selama masa pengobatan.
cakmoki, Palaran-Samarinda, 2007
Kendati ISK disyaratkan adanya bakteri dalam urine dalam jumlah bermakna, tidak
menutup kemungkinan tanpa bakteri dalam urine. Hal ini dapat terjadi pada keadaan
sebagai berikut:
1. Tempat infeksi tidak dilalui urine sehingga bakteri tidak ditemukan dalam urine
2. Adanya bendungan pada saluran yang terinfeksi
3. Pemberian antibiotika, sehingga bakteri dalam urine tersamarkan.
INFEKSI SALURAN KEMIH ... 5
Kondisi lain yang patut diperhatikan dan beberapa istilah yang juga digunakan dalam klinik
antara lain:

1. Asymptomatik Significant Bacteriuria, yakni ISK dengan bakteri dalam urine
bermakna tanpa disertai gejala.
2. Bacterial cystitis, yakni suatu kumpulan gejala yang terdiri dari: sakit waktu
kencing dan sering kencing.
3. Abacterial cystitis (urethra syndrome), yakni suatu kumpulan gejala yang terdiri
dari: sakit waktu kencing dan sering kencing tanpa disertai bakteri dalam kandung
kemih.

PENYEBAB

Mikro-organisme terbanyak sebagai penyebab ISK adalah Escherichia coli sebanyak 5090%,lalu berturut-turut disusul Klebsiella atau Enterobacter,
Proteus, Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus epidermidis, Enterococci,
Candida albicans dan Staphylococcus aureus. (L. Barth Ruller).
Adapun jenis virus yang dapat menyebabkan ISK adalah Adenivirus (diduga sebagai
Penyebab infeksi kandung kemih)

PERJALANAN PENYAKIT

Bagaimana mikro-organisme masuk ke saluran kencing hingga menimbulkan infeksi ?
Kadang pasien ISK merasa heran, mengapa bisa terjangkit padahal dirinya tidak jorok.
Ok, mikro-organisme masuk ke saluran kencing melalui beberapa cara, yakni:
1. Penyebaran langsung dari tempat infeksi terdekat.
2. Penyebaran mikro-organisme melalui aliran darah (hematogen)
3. Penyebaran mikro-organisme melalui saluran getah bening
4. Dari luar, misalnya karena pemakaian kateter, dan lain-lain.

Faktor pencetus

Selain beberapa cara penyebaran di atas, ISK mudah terjadi karena kondisi-kondisi di
bawah ini:

Bendungan aliran urine
Kembalinya urine dari kandung kemih ke saluran kencing bagian atas ( refluks
vesiko-ureter)
Adanya sisa urine dalam kandung kemih
Gangguan metabolisme
Peralatan medis, misalnya kateter
Wanita hamil, karena bendungan dan ph urine yang tinggi.

G E J A L A

Tanda-tanda ISK tidak khas, sebagian diantaranya bahkan tanpa gejala. Biasanya,
keluhan yang sering dijumpai antara lain:
Nyeri saat kencing (disuria)
Kencing sedikit-sedikit dan sering (polakisuria) * bhs jawa: anyang-anyangen *
Nyeri di atas tulang kemaluan atau perut bagian bawah (suprapubik)
Tanda-tanda tersebut dapat dikelompokkan berdasarkan bagian saluran kencing yang
terinfeksi.

1. ISK bagian bawah: biasanya ditandai dengan keluhan nyeri atau rasa panas saat
kencing, kencing sedikit-sedikit dan sering, rasa tidak nyaman di atas tulang
kemaluan (suprapubik)
2. ISK bagian atas: ditandai dengan keluhan nyeri atau rasa tidak nyaman di
pinggang, mual, muntah, lemah, demam, menggigil, sakit kepala.

Catatan penulis:

Biasanya kalau membaca tanda atau gejala penyakit, pembaca ada kecenderungan
mencocok-cocokkan. Tidak salah sih, sebagai langkah waspada. Di sisi lain tidak
perlu terlalu risau jika mendapati ada salah satu gejala yang kebetulan dialaminya.
Tidak lantas berpikiran "jangan-jangan" menderita ini dan itu. Eit, ntar dulu. Ini
bukan berarti menutup pintu diskusi. Kita tetap terbuka dengan semangat berbagi.

PEMERIKSAAN
Bagi yang mampu (banyak uang cak), bisa jadi pemeriksaan lengkap tidak menjadi
masalah berarti. (hiks, tetap masalah kalo terlampau mahal ya) Masalah besar jika ISK
menimpa pasien tak mampu, mahal sih, alih-alih mau periksa nan lengkap dengan biaya
aduhai, untuk makan saja sudah teramat berat.
Pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan penunjang lainnya adalah sebagai berikut:
Analisa Urin (urinalisis)
Pemeriksaan bakteri (bakteriologis)
Pemeriksaan kimia
Tes Dip slide
Pemeriksaan penunjang lain meliputi: radiologis (rontgen), IVP (pielografi intra
vena), USG dan Scanning. Pemeriksaan penunjang ini dimaksudkan untuk
mengetahui ada tidaknya batu atau kelaianan lainnya.

Analisa Urin (urinalisis)

Leukosuria (ditemukannya leukosit dalam urin). Dinyatakan positif jika terdapat 5
atau lebih leukosit (sel darah putih) per lapangan pandang dalam sedimen urine.
Hematuria (ditemukannya eritrosit dalam urin). Merupakan petunjuk adanya ISK
jika ditemukan eritrosit (sel darah merah) 5-10 per lapangan pandang sedimen urin.
Hemeturia bisa juga karena adanya kelainan atau penyakit lain, misalnya batu
ginjal dan penyakit ginjal lainnya.
Pemeriksaan bakteri (bakteriologis)
Pemeriksaan ini meliputi  pemeriksaan secara mikroskopis dan biakan bakteri.
Mikroskopis. Bahan: urin segar (tanpa diputar, tanpa pewarnaan). Positif jika
ditemukan 1 bakteri per lapangan pandang.
Biakan bakteri. Ditujukan untuk memastikan diagnosa ISK.
Pemeriksaan kimia (tes kimiawi)
Tes ini dimaksudkan sebagai penyaring adanya bakteri dalam urin. Contoh, tes reduksi
griess nitrate, untuk mendeteksi bakteri gram negatif. Batasan: ditemukan lebih 100.000
bakteri. Tingkat kepekaannya mencapai 90 % dengan spesifisitas 99%.
cakmoki, Palaran-Samarinda, 2007
INFEKSI SALURAN KEMIH ... 8
Tes Dip slide (tes plat-celup)
Berguna untuk menentukan jumlah bakteri per cc urin. Kelemahan cara ini tidak mampu
mengetahui jenis bakteri.

PENGOBATAN

Prinsip pengobatan adalah memberantas (eradikasi) bakteri dengan antibiotika dan
koreksi terhadap kelainan organ.
Tujuan pengobatan:

Menghilangkan bakteri penyebab ISK
Menanggulangi keluhan (gejala)
Mencegah kemungkinan gangguan organ (terutama ginjal)
Upaya di atas dilakukan dengan menggunakan obat yang sensitif, murah, aman, dan efek
samping minimal

Tatacara pengobatan:

 Menggunakan pengobatan dosis tunggal
Menggunakan pengobatan jangka pendek antara 10-14 hari
Menggunakan pengobatan jangka panjang, 4-6 minggu
Menggunakan pengobatan pencegahan (profilaksis) dosis rendah
Menggunakan pengobatan supresif, yakni pengobatan lanjutan jika pemberantasan
(eradikasi) bakteri belum memberikan hasil, terutama pada kasus ISK yang disertai
dengan sumbatan (obstruksi) saluran kencing.
Spesifikasi pengobatan terhadap berbagai jenis ISK: pre memori aja deh (maaf,
kebanyakan dan terlalu medis). Jika diperlukan boleh juga (menyusul)

P E N Y U L I T

Urolithiasis (batu saluran kemih)
Infeksi jaringan ginjal
ISK berulang (kambuhan)
Obstruksi (sumbatan) dengan segala konsekwensinya
Dan lain-lain

ANJURAN

Bagi penderita ISK berulang (kambuhan), hendaknya memeriksakan diri secara berkala,
setidaknya 1-2 bulan sekali untuk mengetahui kepekaan bakteri terhadap antibiotika dan evaluasi fungsi ginjal.

Semoga bermanfaat
1. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II, hal 369-376, 2004
2. The Family Practice Handbook, Mark A. Grabber, MD, 3 ed, 1997
3. Urinary Tract Infection, Female, David S Howes, MD, University of Chicago, 2005
4. Urinary Tract Infection, Male, David S Howes, MD, University of Chicago, 2005

Lampiran:
Sindrom uretra akut atau sistitis
Selain pengobatan konvensional selama 3-10 hari, pengobatan dosis tunggal pada kasus
ini terbukti efektif. Obat yang biasa dipakai pada pengobatan dosis tunggal yakni:
Amoksisilin 3 gram
Kotrimoksazol 320-1600 mg
Trimetoprim 400 mg
Kanamisin 500 mg injeksi (intramuskuler)
Gentamisin 120 mg injeksi (intramuskuler)
Untuk pengobatan jangka pendek ataupun jangka panjang pilihan obat disesuaikan
dengan hasil biakan bakteri dan tes kepekaan. Jika biakan bakteri tidak dimungkinkan,
bisa diberikan obat sebagai berikut:
Kotrimoksazol 320-1600 mg, 2 kali sehari
Sefaleksin 500 mg, 4 kali sehari
Amoksisilin 500 mg, 4 kali sehari
Pielonefritis akut ( PNA )
Pada kasus PNA berat sebaiknya dirawat di RS (rawat inap). Sambil menunggu hasil
biakan bakteri, dapat diberikan obat golongan aminoglikosida, misalnya:
Gentamisin, 11/2 mg/kg berat badan ( dosis awal ) dilanjutkan dengan 1 mg/kg berat
badan setiap 8 jam, ditambah ampisilin 1 gram setiap 4 jam iv (intavena), diberikan hingga
48 jam bebas panas.
Cara lain, dapat dengan sefalosporin generasi ketiga, misalnya: sefotaksim, maksolaktam
atau sefazon. Setelah 48 jam bebas panas, obat injeksi (parenteral) diganti dengan obat
oral (obat minum).
Pada kasus Pielonefritis akut ( PNA ) ringan yang rawat jalan, dapat diberi:
Kotrimoksazol 320-1600 mg, 2 kali sehari
Sefaleksin 500 mg, 4 kali sehari
Amoksisilin 500 mg, 4 kali sehari

Bakteriuria Tanpa Gejala

Bakteriuria Tanpa Gejala pada wanita hamil, diberikan obat dosis tunggal, selanjutnya
dilakukan pemantauan selama 2-4 minggu. Jika ternyata masih ditemukan bakteri dalam
urin, maka diberi antibiotika selama 2 minggu dan dimonitor lagi.
Jika masih kambuh, pengobatan dilanjutkan hingga 6 minggu atau sampai melahirkan.
Antibiotika dipilih yang tidak tosik terhadap janin, misalnya Ampisilin atau Nitrofurantoin.
ISK Kambuhan
Tatacara pengobatan pada wanita dengan ISK kambuhan, yang ditandai dengan 3-4 kali
episode ISK selama 1 tahun, maka diberikan pengobatan profilaksis (pencegahan)
dengan antibiotika spektrum luas, yakni:
Kotrimoksazol 40-200 mg
Trimetoprim  50-100 mg dosis tunggal
Amoksisilin atau amoksisilin 250 mg
Nitrofurantoin 100 mg
Asam pipemidik 200 mg
Berapa lama ? Belum ada kesepakatan soal ini. Ada ahli memberikan selama 6 bulan.
Pengobatan cara profilaksis tidak efektif untuk pria, karena tingginya angka kesakitan
kelainan anatomis, misalnya: hipertrofi prostat, dan lain-lain.

0 komentar:

Posting Komentar