Jumat, 23 September 2011

Disfungsi Seksual

Seksualitas merupakan salah satu fungsi manusia yang penting. Bisa dipahami karena aktivitas seksual merupakan salah satu kebutuhan biologis manusia. Dari situ lah manusia bisa mendapatkan keturunan.
Namun, sering kali masalah seksual dalam kehidupan rumah tangga mengalami hambatan dan gangguan karena salah satu pihak (suami atau isteri), atau bahkan keduanya, mengalami gangguan seksual atau disfungsi seksual.Jika tidak segera diobati, masalah ini bisa menyebabkan keretakan dalam kehidupan berumah tangga. Menurut dr Witjaksana M Roan DPM dari Siloam Graha Medika Hospital, disfungsi seksual merupakan kondisi di mana fungsi seksual sudah mengendur.
Kadang sejak muda sudah terjadi demikian, namun bisa juga karena kondisi sakit fisik maupun mental dan usia lanjut membuat performance kurang baik.

Kondisi disfungsi seksual bisa terjadi pada pria maupun wanita. Pada pria berupa hiposeksualitas (hasrat berkurang), impotensia (kemampuan ereksi berkurang atau tidak mampu sama sekali), ejakulasi dini, dan anorgosmia (tidak dapat orgasme). Sedangkan pada wanita, disfungsi seksual bisa berupa hiposeksualitas (hasrat berkurang), frigiditas (dingin terhadap seks, tidak bergairah sama sekali), fobio seksualis (takut dan muak pada hubungan seksual), vaginismus, disparuenia (nyeri saat berhubungan), dan anorgasmia (tidak dapat orgasme).

''Disfungsi seksual disebabkan oleh berbagai gangguan dan penyakit, baik fisik maupun mental,'' ujar Witjaksana pada seminar Balancing Your Life, akhir pekan lalu, di Jakarta. Penyakit fisik yang menyebabkan disfungsi seksual adalah diabetes mellitus I (kencing manis), anemia, kurang gizi, penyakit kelamin (nyeri), penyakit otak dan sumsum tulang, akibat operasi prostat pada pria, tumor atau kanker di rahim pada wanita, menurunnya hormon (pada pria maupun wanita), akibat pembedahan indung telur, penggunaan narkoba, obat penenang, alkohol dan rokok.
Sedangkan penyakit mental yang menyebabkan disfungsi seksual adalah psikosis, skizofrenia (gangguan afektif bipolar terutama depresif); neurosis cemas, histerik, obsesif-kompulsif, depresif, fobia, astenik, hipokondriasids; gangguan kepribadian dan gangguang psiko-seksual serta retardasi mental dan gangguan intelegensia. ''Disfungsi seksual harus dicari penanggulannya sebab jika tidak akan menimbulkan masalah yang lebih besar,'' jelasnya. Impotensia, misalnya, bisa timbul karena berbagai penyakit tubuh atau lokal di daerah alat vital laki-laki, seperti diabetes mellitus yangÿ20biasanya menyebabkan tidak mampu memiliki gairah seksual.
Untuk mengatasinya penyakit diabetes harus diobati terlebih dahulu. Jika impotensi itu karena kurang gizi dan kurang darah, maka bisa diberikan obat kencing gula, tambah darah, dan makan makanan yang bergizi. Bila upaya tersebut gagal, maka diberi obat injeksi yang langsung disuntikkan ke dalam alat vital pria. ''Bila upaya tersebut juga belum berhasil, masih ada upaya menggantikan alat kelamin laki-laki dengan suatu alat yang keras dan diimplantasikan ke dalam alat kelamin untuk menopangnya,'' ungkap Roan. Sedangkan mengobati frigiditas pada wanita bisa dilakukan dengan faktor biologik (masa birahi pada saat ovulasi dan menstruasi), faktor psikologis (hilangkan rasa takut atau jijik), dan faktor psikodinamik (hilangkan rasa kotor, takut ditolak pasangannya, dan sebagainya).
ARTIKEL TERKAIT
  • Tips Penis Mungil
  • Selaput Dara
  • Istilah Sex
  • Oral Sex
  • Sex Lebih Aman
  • Menahan Orgasme
  • Pengaruh Sex Pria
  • Pedoman Sex Lebih Aman
  • 0 komentar:

    Posting Komentar