True Love

Myspace Icons
Suatu ketika dimana habitat mahluk bernama manusia yang tinggal didunia masih sangat sedikit, nyaris dapat dihitung dengan jari akan keberadaaanya. Kala itu peradaban mereka sangat primitif sekali dengan komunikasi yang kalau kita pahami dengan cara sekarang ini kita tidak bisa membayangkan apa maunya. Namun dengan komunikasi semacam mereka itu, mereka sudah mampu mengutarakan maksud dan tujuan komunikasi kearah mana pembicaraan itu mengarah. Bahkan dengan cara itu meraka sudah bisa mengutarakan cinta hingga mereka bisa beranak pinak hingga dalam jumlah yang banyak. Bukti cinta sejati sudah terlahir sebelum manusia itu sendiri dilahirkan. Dialog dan fasilitas yang tidak memadai pada masa itu tidak menghalangi cinta sejati berkembang diantara mereka.
Tinggal kita saat ini yang sudah memiliki segala fasilitas dan dialog yang bewragam, mampukah diri kita mensukuri bahwa andaikata kita saat ini berada pada kurun waktu mereka, mampukah kita menerima keadaan yang serba kekurangan dan sangat jauh dari memmadai itu. Mungkin tidak.
Berkiblat pada masa lama, kita akan bercermin bahwa sesungguhnya mereka dengan tulus menerima keadaan yang serba kekurangan itu dengan rela tanpa menggerutu pada sesamanya dan yang utama pada lawan jenisnya. Karena pola berfikir mereka yang sangat sederhana inilah, sehingga mereka menjadi manusia2 yang sangat tangguh menerima keaadaan dengan apa adanya. Kemudian dengan masa kita saat ini, dengan cerminan masa lalu, dapatkan sesuatu yang berharga dengan melatih mental pribadi yang kita miliki, dengan menerima apa adanya juga sesuatu yang kita dapatkan terutama cinta sesama atau utamanya cinta sejati.
Alahasil bila cerminan masa lalu itu dapat kita serap makna sebenarnya, mental dan pribadi kita secara otomatis akan mencerna baik buruknya keadaan, dan secara spontan akan memilah milah mana yang harus dilakukan, kala kedua elemen itu bertarung dihati kita. Sebagai mana mental dan pribadi yang terlatih nantinya akan menciptakan manusia2 tangguh layaknya manusia2 tangguh dimasa lalu. Karena mental dan pribadi sesunguhnya tidak memerlukan materi, sebagaimana cinta sejati juga tidak membutuhkan taburan materi, bila pribadi yang terlatih sudah memahami.